Beritakompas.com, Kayong Utara – Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menegaskan bahwa Kayong Utara adalah milik bersama. Untuk itu dia mengajak semua pihak ikut membangun Kayong Utara. “Kita harus punya produk unggulan yang bisa dijual keluar. Dengan begitu akan ada duit yang masuk ke kayong utara, sehingga akan menambah pendapatan,” ajak Romi kepada para Alumni FISIP yang hadir pada diskusi Ikatan Alumni FISIP Universitas Tanjungpura dalam acara Family Gathering yang diselenggarakan di Kabupaten Kayong Utara, Jumat, 15 Desember 2023, di Hotel Mahkota Kayong.
pertumbuhan ekonomi kayong utara saat ini relatif tinggi di kisaran 5% hal ini berdasarkan rilis data BPS terakhir.
Kalau dibandingkan dengan beberapa Kabupaten lain, Kayong utara termasuk yang bagus. Namun hal itu menurut Romi, berdasarkan hasil riset Angka pertumbuhan ekonomi ini itu tidak inklusif.
Secara detail bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut kontribusi terbesar dari sektor primer “Dengan angka pertumbuhan ekonomi tadi, kontribusi seperti tadi belum berdampak terhadap kenaikan nilai tukar bagi petani dan nelayan. mengapa terjadi anomali seperti ini ternyata Salah satu faktornya adalah kondisi infrastruktur kita,” jelasnya lagi.
Kondisi infrastruktur yang Belum memadai membuat biaya tinggi dalam aktifitas perekonomian masyarakat.
Diakui Romi bahwa Kemampuan pendanaan Kayong Utara dalam pembiayaan pembangunan saat ini masih bergantung Kepada pemerintah pusat. hal ini tentunya berimbas kepada APBD yang belum bisa maksimal untuk memenuhi kebutuhan akan pembangunan.
Solusinya Memang harus ada Desain kebijakan yang pro kepada pembangunan ekonomi daerah yang berdampak pada peningkatan pendapatan daerah.
“Prinsipnya adalah bagaimana ada duit masuk (perputaran uang di daerah) yang mendongkrak mendongkrak pertumbuhan Ekonomi dan mempunyai multiplier effect. Contohnya kalau pariwisata kita berkembang, wisatawan ramai datang. Mereka belanja dan menginap di sini, pemerintah juga mendapatkan pendapatan dari sisi pajaknya,” jelas Romi sembari memberikan contoh.
Untuk mendongkrak pendapatan, kayong utara juga harus memiliki produk unggulan. Saat ini di kayong Utara mulai ada produk unggulan yakni Kopi Liberika dan Pisang Pontia. Romi mengajak para pihak untuk bersama-sama mendukung dan berpartisipasi dengan menanam dan mengembangkannya. “Dulu kita punya produk unggulan karet, yang kita jual keluar. Ini contoh bagaimana duit dapat masuk ke kayong utara,” jelasnya lagi.
Untuk membangun Kayong Utara, pemerintah daerah diakui Romi tidak boleh mengabaikan Aspirasi Dan harapan
Stakeholder lain. Termasuk saran dan pendapat yang diberikan para alumni FISIP UNTAN yang ada di kayong utara.
“Untuk merealisasikan Bahwa Kayong Utara milik Bersama, kita Harus menghilangkan sekat dan batas Komunikasi. Kami membuka Ruang seluas-luasnya Untuk kita diskusi, guna kemajuan daerah kita,” tutur Romi.
Tawarkan Gagasan “ROMI”
Untuk pembangunan kayong utara ke depan, Romi menawarkan sebuah konsep gagasan dimana kita memerlukan revitalisasi dan optimalisasi terkait aspek-aspek manajemen di pemerintahan dan harus terintegrasi. “ Brandingnya saya singkat aja Romi,” selorohnya.
Proses Realisasi gagasan ini menurutnya, Harus ada Tiga transformasi besar yang harus dilakukan. Pertama Transformasi spiritual, Yang kedua Transformasi kultural Yang ketiga Transformasi digital.
Ketiga transformasi sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tengah menggiatkan Tiga transformasi ini.
“Kalau ini mampu Kita jalankan, Saya yakin Ada perubahan yang signifikan Terhadap Kemajuan Birokrasi dan pemerintahan kita. Sehingga Birokrasi naik kelas dan itu bukan lagi mimpi,” tutur Romi.
Acara yang mempertemukan para alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dari Universitas Tanjungpura yang berasal dari Kabupaten Kayong Utara untuk saling berbagi pengalaman dan mempererat tali silaturahmi. Dihadiri hampir seratus alumni lintas angkatan ini, diskusi berjalan dengan antusias.
Untuk Penganggaran tahun 2024 Romi menegaskan prioritas pada pemenuhan belanja dasar, pendidikan, dan kesehatan. Komitmennya untuk mendukung program nasional seperti penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi, dan penyelenggaraan pemilu.
(Juminggu)