Beritakompas.com, Nganjuk – Adanya lahan milik gudang garam Kediri yang mana sebelumnya diunggah terkait pengerjaan Urugan belum ada yang terima SPK serta adanya dam truk mulai bongkar,sehingga lahan milik PT gudang garam dipalang kayu oleh warga,mendapat sorotan dari LSM MAPAK(masyarakat peduli anti korupsi) Supriyono selalu ketua,pada hari Selasa(11/09/2023).
Menjelaskan saya sebagai ketua LSM MAPAK menitip pesan untuk PT gudang garam,apabila nanti sudah dimulainya pengurugan lahan agar bisa lebih teliti melakukan seleksi administrasi,apakah galian C tersebut sudah membayar pajak daerah ataukah masih mempunyai tunggakan.semua demi kelancaran proyek,yang dikawatirkan nanti ketika urugan mulai tetapi ada masalah didalam pembayaran pajak.Selanjutnya galian C tersebut dihentikan sementara sampai melunasi pajak daerah apakah ini tidak menjadi suatu kendala bagi PT gudang garam sendiri.
“Disinggung kenapa PT gudang garam atau pemenang tender harus lebih dulu efektif dalam memilih lokasi galian C,lanjut pri MAPAK sebutan akrabnya,”ini urugan nilainya milyaran seharusnya para pengusaha galian C sudah mampu membayar.Tetapi kenapa pajak daerah belum lunas,padahal tiap hari lokalan juga sudah produksi,padahal sudah jelas didalam perda nomor 8 tahun 2010,sudah suatu kewajiban pengusaha galian C itu sendiri.
“Pri MAPAK juga menghimbau kepada pemerintah daerah harus lebih tegas menindak pengusaha galian C yang belum melunasi pajak,jangan takut untuk melakukan penutupan karena jelas sudah ada perda nomor 8 tahun 2010, 25%dari hasil produksi,kalau Pemda hanya menunggu dan memberikan surat pemberitahuan untuk bayar pajak tan pa ada suatu tindakan dari pemda,kapan Nganjuk ini bisa maju SDM nya,apakah perlu kita melakukan demo untuk penutupan galian C yang belum bayar,papar Supriyono ketua LSM MAPAK.Bersambung
(Sony)
------------------------------------------------
