Beritakompas.com, Surabaya – Kader Ansor juga sekaligus Komisaris Chatour Travel H. Muhibbin Billah memberangkatkan 6000 Jama’ah Umroh yang tertunda selama 3 tahun dari Travel Arofah Mina.
Kronologi gagal berangkat, bermula para Jamaah ini awalnya mendaftar melalui Travel Arofah Mina. Namun ada kendala sehingga gagal berangkat ke tanah suci. Kemudian diambil oleh PT Cahaya Cemerlang Aswad (Chatour Travel) dan dilepas langsung oleh Komisaris Chatour Travel yakni H Muhibbin Billah di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Selasa (15/8/2023).
“Alhamdulillah, saya bersyukur melihat para jemaah akhirnya bisa berangkat ke tanah suci. Kami bersyukur semua Jama’ah bisa berangkat. Mereka sebelumnya para Jama’ah dari Arofah Mina,” tutur Komisaris Chatour Travel yakni H Muhibbin Billah.
Menurut Muhibbin, dari data yang di terimanya terdapat sekitar 6.000 jemaah dari Travel Arofah Mina yang gagal terbang.
“Namun, dengan skema yang dimiliki Chatour dengan sebelas jadwal penerbangan dalam satu minggu, dan akan diatur sedemikian rupa agar para keseluruhan Jamaah dapat terbang,” terangnya.
Ditanya terkait motifasi pemberangkatan jamaah umrah Arofah Mina, Muhibbin mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan adanya pemberitaan tentang adanya jamaah umrah yang gagal terbang di wilayah Surabaya. Selain itu, pihaknya berupaya untuk membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara.
“Motifasi yang paling utama adalah melihat kota Surabaya dengan berita yang kurang enak didengar tentang Jamaah gagal terbang, itu membuat asosiasi merasa prihatin. Selain itu kita juga membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara. Terlebih lagi Menteri Agama adalah seorang kader Pemuda Ansor. Dan saya sendiri adalah Bendahara Ansor Jatim, dan saya harus mengambil sikap,” ujar Muhibbin.
Terkait persoalan adanya Jemaah gagal berangkat, lanjut muhibbin, pihaknya berharap tidak terulang Kembali. Dirinya juga berpesan kepada penyedia jasa travel untuk tidak memberikan harga yang mengikat. Pasalnya, harga perjalananan umrah sering berubah sesuai situasi dan kondisi.
“Untuk masalah yang terjadi yang kemarin tidak boleh terulang Kembali, satu pesan saya, jangan membuat harga yang mengikat. Umrah ini tidak bisa hari ini mendaftar, berangkat tiga bulan yang akan datang harganya sama, itu gak bisa. Walaupun itu salah satu trik dalam marketing, namun, itu trik yang harus di hindari,” pungkasnya.
(Badwi)